Sekali
lagi, sebuah studi memperlihatkan bahwa merokok tidak hanya berbahaya
bagi diri sendiri namun juga bagi lingkungan sekitar mereka. Laporan
dari Dr Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical
Journal menyatakan anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok, dengan menjadi Third-Handed Smoker.
Dampak
perokok pada non perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui. Namun
bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini
mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis
disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak
paling tinggi, yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru
dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainya dari orangtua yang
perokok.
Istilah
'Second-hand Smoker' atau perokok pasif pastinya sudah sering kita
dengar selama ini, tapi istilah 'Third-hand smoker' belum banyak yang
mengetahuinya. Penjelasan tentang 'Third-hand smoker' kebanyakan mengacu
kepada anak-anak, tapi bukan berarti kita yang telah dewasa tidak bisa
terkena juga. Pernah saya baca dari suatu situs luar negeri, istilah
'Third-hand smoker' mengacu pada orang yang terkena sentuhan ataupun
bersentuhan (melakukan kontak tubuh) dengan tubuh si perokok. Kenapa
demikian?? Karena sisa nikotin yang ada pada rokok menempel pada kulit
dan pakaian si perokok. Bagi kita yang bersentuhan dengan perokok,
otomatis sisa zat berbahaya itu juga dapat berpindah ke kita.
Dalam tahap
sentuhan pertama, mungkin zat berbahaya itu hanya berada di bagian luar
tubuh kita. Tapi yang menjadikannya bahaya, sampai diangkat menjadi
istilah 'Third-hand smoker' adalah karena selanjutnya zat itu jika tidak
segera kita bersihkan akan segera memasuki tubuh kita juga, seperti
yang terjadi pada perokok. Zat itu bisa masuk melalui lubang masuk yang
ada dalam tubuh kita, seperti pori-pori kulit yang banyak jumlahnya,
lubang hidung, mulut, dll. Bagi kita yang sudah dewasa mungkin akan
lebih sigap dengan segera membersihkan diri. Tapi bagi anak-anak?? Maka
itu, menurut saya, kenapa pembahasan bahaya menjadi 'Third-hand
Smoker' lebih mengacu pada anak-anak.
Resiko
anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali
dari orangtua perokok karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok
pasif. Merokok dirumah memang tidak dilarang namun Dr Paolo menyarankan
orang tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka
berada disekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa
seandainya harus merokok disarankan untuk tidak merokok diruangan
tertutup. Sudah banyak yang tahu bahwa asap rokok berbahaya untuk
dihirup, tapi adakah yang mempertanyakan kemana sisa-sisa asap
rokok yang tidak sepenuhnya terbang ke udara bebas dan mengendap?? Jika
mengendap, endapan itu tidak akan jauh-jauh dari si perokok, baik di
kulit maupun pakaiannya. Jika pun asap itu melayang ke atas,
jika seseorang merokok di ruangan tertutup, maka ruangan itu pun akan
dipenuhi endapan zat berbahaya yang ada di rokok.
Selanjutnya, kemungkinan besar orang-orang yang memasuki ruangan itu
juga akan turut menghirup endapan yang ada, hingga endapan itu
menghilang dalam waktu yang pasti lama.
Setiap
batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia
beracun yang membahayakan dan boleh membawa kematian. Dengan ini setiap
hisapan itu menyerupai satu hisapan maut. Di antara kandungan asap rokok
termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang
digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat
(naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas
beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut”.
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan Karbon
Monoksida.
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab
kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis policyclic
aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai penyebab kanker.
Nikotin, seperti najis dadah heroin, amfetamin dan kokain, bertindak
balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesolimbik yang
menjadi penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama
risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit jantung adalah karena kebiasaan merokok. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh knalpot kendaraan.
Apabila
racun rokok itu memasuki tubuh manusia, akan membawa kerusakkan pada
setiap organ yang dilaluinya, bermula dari hidung, mulut, tenggorokan,
saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah,
jantung, organ reproduksi, sehinggalah ke saluran kencing dan kandung
kemih , yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari
badan dalam bentuk air seni.
Buat
yang satu ini, saya ingin mengajak pembaca sekalian yang sadar akan
bahaya asap rokok, untuk menegur si perokok atau kalau tidak berani,
minimal tunjukan rasa risih dengan keberadaan si perokok serta asapnya
itu. Ini semata-mata hanya sebagai bentuk protes terhadap perokok yang
tidak tahu tempatnya. Saya sendiri sangat sering melakukannya di tempat
umum kalau ada perokok di sekitar saya, setelahnya mereka sadar kalau
saya risih, kalau yang tahu diri pasti akan segera menjauhkan diri.
Saran saya sebelum menunggu orang itu merasakan kita risih dan menjauh
dari kita, baiknya secepatnya kita menjauhkan diri duluan (agar
kemungkinan asap rokok tehirup semakin kecil), kalau saya sih begitu
sambil tutup hidung nengok-nengok ke arah perokok yang mengganggu itu,
biar tau dia kalau kita terganggu :D.
2 komentar:
Wow nice info, msh coba buat ngurangin rokok
maksih :)
ayo kurangin ngrokoknya, klo bisa gak ngrokok lagi hehe
Posting Komentar