Laman

Rabu, 07 Maret 2012

Third-Handed Smoker, The Newest Type of Smoker

Sekali lagi, sebuah studi memperlihatkan bahwa merokok tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri namun juga bagi lingkungan sekitar mereka. Laporan dari Dr Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal menyatakan anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok, dengan menjadi Third-Handed Smoker.


Dampak perokok pada non perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui. Namun bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi, yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainya dari orangtua yang perokok.

Istilah 'Second-hand Smoker' atau perokok pasif pastinya sudah sering kita dengar selama ini, tapi istilah 'Third-hand smoker' belum banyak yang mengetahuinya. Penjelasan tentang 'Third-hand smoker' kebanyakan mengacu kepada anak-anak, tapi bukan berarti kita yang telah dewasa tidak bisa terkena juga. Pernah saya baca dari suatu situs luar negeri, istilah 'Third-hand smoker' mengacu pada orang yang terkena sentuhan ataupun bersentuhan (melakukan kontak tubuh) dengan tubuh si perokok. Kenapa demikian?? Karena sisa nikotin yang ada pada rokok menempel pada kulit dan pakaian si perokok. Bagi kita yang bersentuhan dengan perokok, otomatis sisa zat berbahaya itu juga dapat berpindah ke kita.

Dalam tahap sentuhan pertama, mungkin zat berbahaya itu hanya berada di bagian luar tubuh kita. Tapi yang menjadikannya bahaya, sampai diangkat menjadi istilah 'Third-hand smoker' adalah karena selanjutnya zat itu jika tidak segera kita bersihkan akan segera memasuki tubuh kita juga, seperti yang terjadi pada perokok. Zat itu bisa masuk melalui lubang masuk yang ada dalam tubuh kita, seperti pori-pori kulit yang banyak jumlahnya, lubang hidung, mulut, dll. Bagi kita yang sudah dewasa mungkin akan lebih sigap dengan segera membersihkan diri. Tapi bagi anak-anak?? Maka itu, menurut saya, kenapa pembahasan bahaya menjadi 'Third-hand Smoker' lebih mengacu pada anak-anak.

Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari orangtua perokok karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif. Merokok dirumah memang tidak dilarang namun Dr Paolo menyarankan orang tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada disekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus merokok disarankan untuk tidak merokok diruangan tertutup. Sudah banyak yang tahu bahwa asap rokok berbahaya untuk dihirup, tapi adakah yang mempertanyakan kemana sisa-sisa asap rokok yang tidak sepenuhnya terbang ke udara bebas dan mengendap?? Jika mengendap, endapan itu tidak akan jauh-jauh dari si perokok, baik di kulit maupun pakaiannya. Jika pun asap itu melayang ke atas, jika seseorang merokok di ruangan tertutup, maka ruangan itu pun akan dipenuhi endapan zat berbahaya yang ada di rokok. Selanjutnya, kemungkinan besar orang-orang yang memasuki ruangan itu juga akan turut menghirup endapan yang ada, hingga endapan itu menghilang dalam waktu yang pasti lama.

Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa kematian. Dengan ini setiap hisapan itu menyerupai satu hisapan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut”. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.

Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai penyebab kanker. Nikotin, seperti najis dadah heroin, amfetamin dan kokain, bertindak balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesolimbik yang menjadi penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit jantung adalah karena kebiasaan merokok. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh knalpot kendaraan.

Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia, akan membawa kerusakkan pada setiap organ yang dilaluinya, bermula dari hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah, jantung, organ reproduksi, sehinggalah ke saluran kencing dan kandung kemih , yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan dalam bentuk air seni.

Buat yang satu ini, saya ingin mengajak pembaca sekalian yang sadar akan bahaya asap rokok, untuk menegur si perokok atau kalau tidak berani, minimal tunjukan rasa risih dengan keberadaan si perokok serta asapnya itu. Ini semata-mata hanya sebagai bentuk protes terhadap perokok yang tidak tahu tempatnya. Saya sendiri sangat sering melakukannya di tempat umum kalau ada perokok di sekitar saya, setelahnya mereka sadar kalau saya risih, kalau yang tahu diri pasti akan segera menjauhkan diri. Saran saya sebelum menunggu orang itu merasakan kita risih dan menjauh dari kita, baiknya secepatnya kita menjauhkan diri duluan (agar kemungkinan asap rokok tehirup semakin kecil), kalau saya sih begitu sambil tutup hidung nengok-nengok ke arah perokok yang mengganggu itu, biar tau dia kalau kita terganggu :D.

2 komentar:

damaaara mengatakan...

Wow nice info, msh coba buat ngurangin rokok

LYC mengatakan...

maksih :)
ayo kurangin ngrokoknya, klo bisa gak ngrokok lagi hehe