Ini murni artikel co-pas. Gw rasa ini artikel yang cukup penting. Lihat aja remaja sekarang banyak yang rela-relain tidur malam, begadang buat hal yang menurut gw di pagi hari juga bisa dilakuin, kenapa sampai mesti ngorbanin waktu tidur malam. Besoknya sekolah, kuliah, ngantor bangun pagi-pagi kan? Pastinya kurang tidur tuh.
Well, gw jarang banget tidur siang, artikel ini pun ga dipisahkan antara tidur siang atau malam. Kenapa gw bilang penting, karena kualitas dan kecukupan tidur pada akhirnya mempengaruhi aktifitas satu harian, juga berpengaruh ke kinerja tubuh termasuk otak. Gw ngerasain sendiri kok akibatnya kurang tidur.
KLIKDOKTER.com - Anda pergi ke dokter dan diberitahu bahwa Anda harus tidur cukup paling tidak 8 jam sehari. Apakah itu betul? Banyak faktor yang berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
Well, gw jarang banget tidur siang, artikel ini pun ga dipisahkan antara tidur siang atau malam. Kenapa gw bilang penting, karena kualitas dan kecukupan tidur pada akhirnya mempengaruhi aktifitas satu harian, juga berpengaruh ke kinerja tubuh termasuk otak. Gw ngerasain sendiri kok akibatnya kurang tidur.
KLIKDOKTER.com - Anda pergi ke dokter dan diberitahu bahwa Anda harus tidur cukup paling tidak 8 jam sehari. Apakah itu betul? Banyak faktor yang berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
1. Usia.
Jumlah waktu tidur yang cukup sangat bergantung pada usia, sebagai contoh:
-
Balita dan usia prasekolah: Membutuhkan waktu tidur 9-10 jam di malam hari dan beberapa jam untuk tidur siang.
-
Anak usia sekolah: Termasuk remaja, membutuhkan waktu tidur 9-11 jam di malam hari.
-
Pada usia dewasa: waktu tidur yang dibutuhkan adalah 7-8 jam sehari di malam hari.
2. Kehamilan
Perubahan fisik pada wanita terutama di masa awal kehamilan meningkatkan kebutuhan untuk tidur. Namun di sisi lain, berbagai gejala kehamilan seperti: mual, muntah, sering buang air kecil, nyeri pinggang atau kaki kram membuat sulit tidur.
3. Kondisi kesehatan dan obat-obatan tertentu
Orang yang menderita asma kronis atau
bronkitis cenderung memiliki kesulitan untuk tidur dibandingkan orang
yang sehat, baik karena kesulitan mereka untuk bernafas atau karena
obat-obatan yang mereka konsumsi. Kondisi medis lainnya seperti arthritis, gagal jantung kongestif, refluks lambung dan anemia juga seringkali memiliki kesulitan untuk tidur. Pada beberapa keadaan, kondisi tubuh seperti penumpukan lemak di perut menjadi faktor pemicu gangguan tidur.
4. Gangguan tidur
Jika Anda kurang tidur, waktu yang Anda
butuhkan untuk tidur akan meningkat. Dan jika Anda secara konsisten
melewatkan waktu tidur, ‘hutang’ tidur Anda akan mengganggu dan
mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup Anda. Jika Anda terlalu banyak
memiliki ‘hutang’ tidur, maka tidur panjang saat akhir pekan tidak akan
menghapus ‘hutang’ tidur Anda. Hal tersebut justru akan mengganggu jam
biologis Anda, sehingga Anda akan memiliki kesulitan untuk tidur di malam hari dan bangun tepat waktu pada pagi hari.
5. Genetik
Diperkirakan terdapat 1% dari populasi
hanya membutuhkan waktu tidur 6 jam atau kurang untuk tidur di malam
hari tanpa adanya dampak penyakit. Kebutuhan tidur yang lebih sedikit
ini menurun pada keluarga, di mana mengindikasikan bahwa faktor genetik
juga berperan dalam durasi waktu tidur.
Suatu studi menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 9 jam pada malam hari berkaitan dengan peningkatan rIsiko penyakit jantung dan psikiatri seperti gangguan mood dan risiko kematian yang lebih tinggi.
Cobalah untuk tidur dengan waktu yang cukup. Jika Anda mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar